✔ Administrasi Irigasi: Manajemen Air, Kalkulasi Harga Air, Dan Prinsip Pengiriman Air

Manajemen Irigasi: Manajemen Air, Kalkulasi Harga Air, dan Prinsip Pengiriman Air

Manajemen irigasi yakni suatu bentuk pengelolaan eksploitasi dan distribusi air irigasi terutama di tempat yang kering atau yang mempunyai periode animo kelangkaan air dengan tujuan meningkatkan produksi tanaman pertanian. Ilmuwan Julian H. Steward dan Karl August Wittfogel melihat administrasi irigasi sebagai sesuatu yang sangat dibutuhkan bahkan semenjak zaman kerajaan hidrolik (bentuk pemerintahan atau struktur sosial yang mengandalkan saluran air sebagai sumber kekuasaan).

Daftar isi

Baca Juga

    1 Manajemen air

        1.1 Tipe pengelolaan masyarakat umum

        1.2 Tipe perkebunan besar

        1.3 Tipe akomodasi umum

    2 Kalkulasi harga air

        2.1 Tarif

        2.2 Asosiasi Pengguna Air

    3 Prinsip pengiriman air

        3.1 Bergiliran

        3.2 Berdasarkan kebutuhan

        3.3 Diprioritaskan ke pengguna tertentu

        3.4 Perlindungan

    4 Lihat pula

    5 Referensi

    6 Bahan bacaan terkait

Manajemen air

Gotong royong dalam perawatan bendungan pembagi air di Baluchistan

Bentuk fisik yang paling utama dari sebuah proyek irigasi yakni lahan dan air. Berdasarkan korelasi antara elemen tersebut, terdapat banyak sekali jenis administrasi air:[2]

    tipe pengelolaan masyarakat umum

    tipe perkebunan besar

    tipe akomodasi umum

Tipe pengelolaan masyarakat umum

Hingga masa ke 19, pengembangan proyek irigasi tidak begitu cepat, mencapai total area 50 juta hektare yang hanya seperlima dari area yang teririgasi ketika ini.[3] Kepemilikan dan pengelolaan lahan pertanian diatur oleh kepala desa, namun sumber daya air dikelola bersama-sama.

Tipe perkebunan besar

Buruh di perkebunan tebu

Manajemen air tipe perkebunan besar terdapat di lahan yang dimiliki oleh perseorangan atau perusahaan. Baik lahan maupun sumber daya air dimiliki oleh satu pihak. Perkebunan besar yang ditemukan di negara terjajah di Asia, Afrika, dan Amerika Latin mengelola sumber daya air secara sepihak untuk melaksanakan perjuangan penanaman banyak sekali komoditas menyerupai pisang, tebu, dan kapas.

Tipe akomodasi umum

Kanal irigasi di Gezira, Sudan, 1997, yang mempunyai administrasi air tipe akomodasi umum. Air bersumber dari sungai Nil Biru

Tipe akomodasi umum yakni tipe administrasi air yang terjadi di area di mana lahan dimiliki oleh banyak pihak, namun eksploitasi dan distribusi sumber daya air dikelola oleh organisasi tunggal, biasanya yakni pemerintah. Sejak tahun 1900an, banyak sekali pemerintahan mengambil alih pengelolaan irigasi dikarenakan:

    air dipertimbangkan sebagai akomodasi milik pemerintah yang harus dikelola dengan baik alasannya yakni peningkatan undangan dan berkurangnya ketersediaan

    pemerintah membangun proyek irigasi skala besar alasannya yakni dinilai lebih efisien

    pengembangan sketsa irigasi yang gres menjadi lebih rumit secara teknis dan finansial sehingga berada di luar jangkauan masyarakat umum

    kebijakan pemerintah mengenai ekspor-impor komoditas pertanian membutuhkan akal daya tanaman yang menguntungkan, sehingga dengan mengendalikan sumber daya air, petani sanggup lebih gampang dipandu untuk menanam tanaman pertanian jenis tertentu.

Eksploitasi sumber daya air melalui bendungan pembangkit listrik, dibutuhkan bangunan bendung pembagi air yang "menjatahkan" antara kebutuhan air untuk pembangkit listrik dan untuk kebutuhan irigasi, yang juga merupakan tanggung jawab pemerintah dikarenakan adanya informasi lingkungan terkait ketersediaan air untuk kedua kebutuhan tersebut, dan informasi ekonomi-sosial alasannya yakni berpotensi menghadirkan konflik.

Kalkulasi harga air

Lihat pula: Kalkulasi harga air

Tarif

Air irigasi mempunyai harga untuk menutupi biaya pengelolaan air. Berbagai jenis tarif untuk pengelolaan air irigasi ada pada banyak sekali bentuk:

    tanpa tarif, yang berarti pemerintah menanggung semua biaya pengelolaan

    tarif menurut jam kerja pengelola lahan pertanian

    tarif tahunan yang bersifat tetap (fixed price) per hektare per tahun

    tarif musiman yang bersifat tetap biasanya mempunyai harga lebih mahal di animo kering

    tarif volumetrik yang bersifat tidak tetap, dihitung dengan volume air yang dipakai oleh setiap pihak

    tarif per luasan lahan pertanian yang dihitung menurut luas wilayah pengairan yang dikelola seiap pihak

Penggunaan air tanah untuk irigasi juga seringkali diatur oleh pemerintah dan pemilik sumur diizinkan untuk mengambil sejumlah volume air maksimum per tahunnya, bisa dikenai biaya dan bisa juga tidak.

Pendapatan pengelolaan air mungkin tidak sesuai dengan target, dikarenakan:

    pendapatan pengelolaan berpindah sebagian ke pihak selain pengelola air, bisa alasannya yakni salah administrasi maupun korupsi

    petani dan pengguna air memakai air tanpa izin

    kurangnya komunikasi antara petani dan pengelola air

    petani miskin tidak bisa membayar

    petani tidak mendapat air sesuai dengan yang dibutuhkan

Cakupan biaya (cost coverage) pengelolaan irigasi umumnya tidak memenuhi. Hal ini menimbulkan biaya pengelolaan harus ditutup dengan cara lain, menyerupai melalui subsidi pemerintah atau menjual sebagian air ke akomodasi pengolahan air minum.

Asosiasi Pengguna Air

Sejak tahun 1980an, banyak sekali aktivitas dikembangkan untuk memindahkan kiprah operasi dan perawatan irigasi dari pemerintah ke Asosiasi Pengguna Air yang mempunyai kemiripan dengan Dewan air di Belanda, dengan banyak sekali perbedaan bahwa Asosiasi Pengguna air lebih fokus pada irigasi dan tidak terkait dengan sistem drainase. Meksiko sanggup menjadi rujukan pengelolaan yang efektif oleh asosiasi.[10]

Prinsip pengiriman air

Air irigasi yang dialirkan ke lahan pertanian, ditumpahkan secara sifon

Bergiliran

Pada sketsa irigasi besar, penyaluran air irigasi ke lahan pertanian umumnya diatur secara bergiliran, misal setiap beberapa hari sekali saluran dibuka selama dua jam. Kuantitas air yang dikirimkan proporsional terhadap ukuran lahan pertanian yang memilih dimensi saluran air. Tipe menyerupai ini umum dilakukan di administrasi air bertipe akomodasi umum.

Berdasarkan kebutuhan

Pada sketsa irigasi yang lebih kecil, air dikirimkan menurut kebutuhan dan ditarifkan menurut volume air yang digunakan. Karena kebutuhan bisa bervariasi sepanjang waktu, hal ini membutuhkan sistem pencatatan dan sistem distribusi harus bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan terutama ketika kebutuhan terhadap air memuncak atau ketika sedang animo kering. Berbagai kriteria pembatasan jumlah air mungkin diharapkan untuk mengantisipasi hal tersebut.

Diprioritaskan ke pengguna tertentu

Dalam proyek yang mempunyai suplai air yang tidak menentu alasannya yakni variasi limpahan sumber air, pengguna air utama dari sistem irigasi (misal yang terdekat dengan bendung pembagi) mendapat air terlebih dahulu. Contoh kasus yang terjadi di Bolivia, pihak yang diprioritaskan untuk mendapat air berada bersahabat dengan bendung, dan merupakan tetua atau tokoh budbahasa setempat yang menyumbang paling banyak dalam pembangunan dan perawatan irigasi.[11]

Perlindungan

Di wilayah dengan kelangkaan struktur air, prinsip water duty seringkali diaplikasikan, di mana petani diberikan air hanya sebagian dari kebutuhan penuh sehingga petani harus memprioritaskan bab mana dari lahan yang harus diairi lebih banyak atau tanaman apa yang harus diairi. Hal ini menciptakan petani menanam tanaman lebih dari satu jenis, yaitu tanaman yang membutuhkan banyak air (padi, tebu, dan sebagainya) dengan tanaman yang membutuhkan lebih sedikit air (barley, sorghum, dan sebagainya). Umumnya dipraktekan di India yang bertujuan untuk meratakan distribusi air sehingga mencegah kelaparan pada satu bab wilayah.[12]

Lihat pula

Ikon portal     Portal pertanian

    Irigasi

    Irigasi permukaan

    Irigasi di vitikultur

    Statistika irigasi

    Dampak lingkungan dari irigasi

    Irigasi pasang surut

    Hak air

    Hak air tepi pantai

Referensi

    ^ Claessen, H J M; Skaln�k, Peter, ed. (1978). The Early state. New Babylon, studies in the social sciences 32. Walter de Gruyter. hlm. 11. ISBN 978-90-279-7904-9. Diakses 2012-03-21.

    ^ a b Effectiveness and Social/Environmental Impacts of Irrigation Projects: a Review. In: Annual Report 1988, International Institute for Land Reclamation and Improvement (ILRI), Wageningen, The Netherlands, pp. 18 - 34 . Download from web page : [1] , under nr 10, or from : [2] , under nr. 6 , or directly as PDF : [3]

    ^ Bruce Sundquist, 2007. Chapter 1- Irrigation overview. In: The earth's carrying capacity, Some related reviews and analysis. On line: [4]

    ^ a b The World Bank, Cost Recovery and Water Pricing for Irrigation and Drainage Projects. Agriculture and Rural Development Discussion Paper 26, on line: [5]

    ^ a b Svendsen, M., Trava, J. and S.H. Johnson III. 1997. �Participatory Irrigation Management: Benefits and Second Generation Problems.� International Irrigation Management Institute, Colombo, Sri Lanka.

    ^ Govt. of the People�s Republic of Bangladesh. 2000. �National Water Management Plan Project.� Draft Development Strategy, Vol. 5. Ministry of Water Resources. Dhaka.

    ^ Azevedo, L.G.. 1997. �Brazil.� In Water Pricing Experiences An International Perspective, ed. A. Dinar and A. Subramanian. Technical Paper Number 386, World Bank, Washington, D.C.

    ^ Dinar, A. and Mody, J. 2004. �Irrigation water management policies: Allocation and pricing principles and implementation experience� Natural Resources Forum 28 (2) 112.

    ^ Easter, K. W. 1993. �Economic Failure Plagues Developing Countries� Public Irrigation: An Assurance Problem.� Water Resources Research 29(7): 1913-22.

    ^ Palacios, E.V. 1999.Benefits and Second Generation Problems of Irrigation Management Transfer in Mexico. Economic Development Institute Participatory Irrigation Management Case Studies Series, Economic Development Institute, World Bank and Irrigation Water Management Institute.

    ^ R.J. Sevenhuijsen, R.J. Oosterbaan and K. Zijderveld, 1988. : The Punata-Tiraque irrigation project near Cochabamba, Bolivia. International Institute for Land Reclamation and Improvement (ILRI), Wageningen, The Netherlands. On line: [6]

    ^ M.Jurriens, PP.Mollinga and P.Wester, 1996. Scarcity by Design: Protective irrigation in India and Pakistan. International Institute for Land Reclamation and Improvement, Wageningen, The Netherlands. On line:

Artikel Terkait

Belum ada Komentar untuk "✔ Administrasi Irigasi: Manajemen Air, Kalkulasi Harga Air, Dan Prinsip Pengiriman Air"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel