✔ Biografi Hebat Hadits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Biografi Ahli Hadits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani

Beliau ialah Pembaharu Islam (mujadid) pada periode ini. Karya dan jasa-jasa ia cukup banyak dan sangat membantu umat Islam terutama dalam menghidupkan kembali ilmu Hadits. Beliau telah memurnikan Ajaran islam terutama dari hadits-hadits lemah dan palsu, meneliti derajat hadits.

Nama dan Nasabnya

Nama ia ialah Abu Abdirrahman Muhammad Nashiruddin bin Nuh al-Albani. Dilahirkan pada tahun 1333 H di kota Ashqodar ibu kota Albania yang lampau. Beliau dibesarkan di tengah keluarga yang tak berpunya, karena kecintaan terhadap ilmu dan hebat ilmu.Ayah al Albani yaitu Al Haj Nuh ialah lulusan forum pendidikan ilmu-ilmu syari`at di ibukota negara dinasti Utsmaniyah (kini Istambul), yang ketika Raja Ahmad Zagho naik tahta di Albania dan mengubah sistem pemerintahan menjadi pemerintah sekuler, maka Syeikh Nuh amat mengkhawatirkan dirinya dan diri keluarganya. Akhirnya ia tetapkan untuk berhijrah ke Syam dalam rangka menyelamatkan agamanya dan alasannya ialah takut terkena fitnah. Beliau sekeluargapun menuju Damaskus.

Setiba di Damaskus, Syeikh al-Albani kecil mulai aktif mempelajari bahasa arab. Beliau masuk sekolah pada madrasah yang dikelola oleh Jum`iyah al-Is`af al-Khairiyah. Beliau terus berguru di sekolah tersebut tersebut hingga kelas terakhir tingkat Ibtida`iyah. Selanjutnya ia meneruskan belajarnya pribadi kepada para Syeikh. Beliau mempelajari al-Qur`an dari ayahnya hingga selesai, disamping itu mempelajari pula sebagian fiqih madzab Hanafi dari ayahnya.

Syeikh al-Albani juga mempelajari keterampilan memperbaiki jam dari ayahnya hingga mahir betul, sehingga ia menjadi spesialis yang mahsyur. Ketrampilan ini lalu menjadi salah satu mata pencahariannya.

Pada umur 20 tahun, perjaka al-Albani ini mulai mengkonsentrasi diri pada ilmu hadits karena terkesan dengan pembahasan-pembahsan yang ada dalam majalah al-Manar, sebuah majalah yang diterbitkan oleh Syeikh Muhammad Rasyid Ridha. Kegiatan pertama di bidang ini ialah menyalin sebuah kitab berjudul al-Mughni `an Hamli al-Asfar fi Takhrij ma fi al-Ishabah min al-Akhbar. Sebuah kitab karya al-Iraqi, berupa takhrij terhadap hadits-hadits yang terdapat pada Ihya` Ulumuddin al-Ghazali. Kegiatan Syeikh al-Albani dalam bidang hadits ini ditentang oleh ayahnya seraya berkomentar. Sesungguhnya ilmu hadits ialah pekerjaan orang-orang pailit (bangkrut).

Namun Syeikh al-Albani justru semakin cinta terhadap dunia hadits. Pada perkembangan berikutnya, Syeikh al-Albani tidak mempunyai cukup uang untuk membeli kitab-kitab. Karenanya, ia memanfaatkan Perpustakaan adh-Dhahiriyah di sana (Damaskus). Di samping juga meminjam buku-buku dari beberapa perpustakaan khusus. Begitulah, hadits menjadi kesibukan rutinnya, sampai-sampai ia menutup kios reparasi jamnya. Beliau lebih betah berlama-lama dalam perpustakaan adh-Dhahiriyah, sehingga setiap harinya mencapai 12 jam. Tidak pernah istirahat mentelaah kitab-kitab hadits, kecuali jikalau waktu sholat tiba. Untuk makannya, seringkali hanya sedikit masakan yang dibawanya ke perpustakaan.

Akhirnya kepala kantor perpustakaan menawarkan sebuah ruangan khusus di perpustakaan untuk beliau. Bahkan kemudiaan ia diberi wewenang untuk membawa kunci perpustakaan. Dengan demikian, ia menjadi leluasa dan terbiasa tiba sebelum yang lainnya datang. Begitu pula pulangnya ketika orang lain pulang pada waktu dhuhur, ia justru pulang sehabis sholat isya. Hal ini dijalaninya hingga bertahun-tahun.

Pengalaman Penjara

Syeikh al-Albani pernah dipenjara dua kali. Kali pertama selama satu bulan dan kali kedua selama enam bulan. Itu tidak lain alasannya ialah gigihnya ia berdakwah kepada sunnah dan memerangi bid`ah sehingga orang-orang yang dengki kepadanya menebarkan fitnah.

Beberapa Tugas yang Pernah Diemban

Syeikh al-Albani Beliau pernah mengajar di Jami`ah Islamiyah (Universitas Islam Madinah) selama tiga tahun, semenjak tahun 1381-1383 H, mengajar perihal hadits dan ilmu-ilmu hadits. Setelah itu ia pindah ke Yordania. Pada tahun 1388 H, Departemen Pendidikan meminta kepada Syeikh al-Albani untuk menjadi ketua jurusan Dirasah Islamiyah pada Fakultas Pasca Sarjana di sebuah Perguruan Tinggi di kerajaan Yordania. Tetapi situasi dan kondisi dikala itu tidak memungkinkan ia memenuhi seruan itu. Pada tahun 1395 H hingga 1398 H ia kembali ke Madinah untuk bertugas sebagai anggota Majelis Tinggi Jam`iyah Islamiyah di sana. Mandapat penghargaan tertinggi dari kerajaan Saudi Arabia berupa King Faisal Fundation tanggal 14 Dzulkaidah 1419 H.

Beberapa Karya Beliau

Karya-karya ia amat banyak, diantaranya ada yang sudah dicetak, ada yang masih berupa manuskrip dan ada yang mafqud (hilang), semua berjumlah 218 judul. Beberapa Contoh Karya Beliau yang populer ialah :

Adabuz-Zifaf fi As-Sunnah al-Muthahharah
Al-Ajwibah an-Nafi`ah `ala as`ilah masjid al-Jami`ah
Silisilah al-Ahadits ash Shahihah
Silisilah al-Ahadits adh-Dha`ifah wal maudhu`ah
At-Tawasul wa anwa`uhu
Ahkam Al-Jana`iz wabida`uha
Di samping itu, ia juga mempunyai kaset ceramah, kaset-kaset bantahan terhadap banyak sekali ajaran sesat dan kaset-kaset berisi jawaban-jawaban perihal pelbagai problem yang bermanfaat.

Selanjutnya Syeikh al-Albani berwasiat semoga perpustakaan pribadinya, baik berupa buku-buku yang sudah dicetak, buku-buku foto copyan, manuskrip-manuskrip (yang ditulis oleh ia sendiri ataupun orang lain) semuanya diserahkan ke perpustakaan Jami`ah tersebut dalam kaitannya dengan dakwah menuju al-Kitab was Sunnah, sesuai dengan manhaj salafush Shalih (sahabat nabi radhiyallahu anhum), pada dikala ia menjadi pengajar disana.

Wafatnya

Beliau wafat pada hari Jum`at malam Sabtu tanggal 21 Jumada Tsaniyah 1420 H atau bertepatan dengan tanggal 1 Oktober 1999 di Yoradania. Rahimallah asy-Syaikh al-Albani rahmatan wasi`ah wa jazahullahu`an al-Islam wal muslimiina khaira wa adkhalahu fi an-Na`im al-Muqim.

Belum ada Komentar untuk "✔ Biografi Hebat Hadits Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel